Unit pendingin air industri biasanya dikategorikan menjadi pendingin berpendingin udara dan pendingin berpendingin air. Ini adalah perangkat pendingin yang menyediakan suhu konstan, aliran konstan, dan tekanan konstan. Kisaran kendali suhu pada berbagai jenis pendingin air industri berbeda-beda. Untuk S&Pendingin, kisaran kontrol suhu 5-35 derajat C. Prinsip kerja dasar chiller cukup sederhana. Pertama-tama, menambahkan sejumlah air ke dalam pendingin. Kemudian sistem pendingin di dalam chiller akan mendinginkan air tersebut dan selanjutnya air dingin tersebut akan dialirkan oleh pompa air menuju peralatan yang akan didinginkan. Kemudian air akan mengambil panas dari peralatan itu dan mengalir kembali ke pendingin untuk memulai putaran pendinginan dan sirkulasi air lainnya. Untuk menjaga kondisi optimal unit pendingin air industri, jenis pemeliharaan dan metode penghematan energi tertentu harus diperhitungkan.
1. Gunakan air berkualitas tinggi
Proses perpindahan panas bergantung pada sirkulasi air yang berkesinambungan. Oleh karena itu, kualitas air memainkan peranan penting dalam pengoperasian pendingin air industri. Banyak sekali pengguna yang menggunakan air keran sebagai air sirkulasi dan hal ini tidak disarankan. Mengapa? Nah, air keran seringkali mengandung kalsium bikarbonat dan magnesium bikarbonat dalam jumlah tertentu. Kedua jenis bahan kimia ini dapat dengan mudah terurai dan mengendap di saluran air hingga menyebabkan penyumbatan, yang akan memengaruhi efisiensi pertukaran panas antara kondensor dan evaporator, sehingga mengakibatkan tagihan listrik meningkat. Air yang sempurna untuk unit pendingin air industri dapat berupa air murni, air suling bersih, atau air deionisasi.
2. Ganti air secara teratur
Meskipun kami menggunakan air berkualitas tinggi di chiller, tidak dapat dihindari bahwa beberapa partikel kecil mungkin masuk ke saluran air selama sirkulasi air antara chiller dan peralatan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengganti air secara teratur. Biasanya, kami menyarankan pengguna untuk melakukannya setiap 3 bulan. Namun untuk beberapa kasus, misalnya tempat kerja yang sangat berdebu, penggantian air harus lebih sering. Oleh karena itu, frekuensi penggantian air dapat bergantung pada lingkungan kerja pendingin yang sebenarnya.
3. Simpan chiller di lingkungan yang berventilasi baik
Seperti banyak peralatan industri, unit pendingin air industri harus ditempatkan di lingkungan yang berventilasi baik, sehingga dapat menghilangkan panasnya sendiri secara normal. Kita semua tahu bahwa panas berlebih akan memperpendek umur pakai pendingin. Dengan lingkungan yang berventilasi baik, kita mengacu pada :
A.Suhu ruangan harus di bawah 40 derajat C;
B. Saluran masuk dan keluar udara chiller harus memiliki jarak tertentu dengan penghalang. (Jarak bervariasi pada model chiller yang berbeda)
Semoga tips pemeliharaan dan penghematan energi di atas bermanfaat bagi Anda :)